Ketika manusia tidak pernah merasa puas
ketika manusia tidak pernah merasa cukup
ketika manusia tidak pernah mau bersyukur
kita sering sekali menyia-nyiakan segala nikmat yang telah Allah berikan.
kita selalu merasa kekurangan, selalu merasa bahwa Allah tidak adil terhadap kita.
padahal jauh dibalik itu semua kita tidak sadar atau bahkan memang kita yang tidak mau menyadari bahwa kita masih bisa hidup tanpa kekurangan satu apapun hingga saat ini.
banyak sekali orang-orang di sekeliling kita yang tidak seberuntung kita.
seharusnya kita bisa jauh lebih bersyukur, maka nikmat TuhanMu yang manakah yang kan kau dustakan?
waktu itu, saat sepulang kerja ntan duduk dipelataran masjid Al-Azhar sambil menunggu maghrib. Kemudian ada seorang bapak separuh baya yang terlihat kumel menghampiri sebuah tong sampah persis di depan ntan dengan jarak sekitar 3 meter. ntan perhatiin bapak-bapak itu, dia mulai membongkar-bongkar sampah di tong tersebut. dalam hati ntan "ya Allah mau ngapain bapak ini bongkar2 sampah, ah mungkin dia mencari barang-barang bekas"
ternyata setelah ntan terus perhatikan, kok dia malah bongkar-bongkar bungkus nasi, bapak itu mencari-cari sisa-sisa nasi yang masih bisa di makan. ya Allah..astaghfirullah si bapak itu kelaperan, dia mencari sisa nasi yang masih bisa di makan. itu kan udah jadi sampah, kotor, jorok, astaghfirullah ga terasa air mata ini terjatuh saat melihat langsung peristiwa itu. sedih, miris, kasihan, semua jadi satu, betapa selama ini kita kurang bersyukur membuang-buang makanan, padahal diluar masih banyak sekali orang-orang yang kekurangan dan sangat membutuhkan makanan. mereka mencari sesuap nasi dengan susah payah, tapi kita malah membuangnya dengan sia-sia. mungkin bapak-bapak itu benar-benar tidak punya uang untuk beli makanan, sampai akhirnya dia harus mencari makanan dari tempat-tempat sampah seperti itu.
selama ini kita pasti sering melihat orang-orang yang kekurangan dijalan-jalan, tapi baru kali ini ntan melihat secara langsung di depan mata ntan sendiri orang mencari makan dengan membongkar-bongkar tong sampah, mencari nasi yang masih bisa dimakan, ya Allah T_T biasanya paling ntan cuma melihat hal itu di televisi.
sebelum bapak itu selesai memisahkan nasi yang bisa dia makan, ntan mencoba mendekati bapak itu. ntan tanya "pak, bapak laper?" bapak itu menjawab "iya neng" | "jangan makan itu pak, itu kotor sudah jadi sampah, maaf ya pak, ini saya punya sedikit, bapak beli makanan yah, bapak jangan makan itu".
kemudian bapak itu menjawab lagi "gapapa neng, nanti neng ga punya ongkos pulang" | "gapapa pak, ambil aja, saya ada kok ongkos pulang"
subhanallah dalam keadaan seperti itu si bapak masih memikirkan orang lain, apakah dengan membantu dirinya, orang tersebut tidak akan kesusahan.
ya Allah setelah itu ntan masih aja terus kepikiran hal yang baru aja ntan lihat dan ntan alami. bener-bener sedih selama ini kita masih selalu merasa kurang dan lupa bersyukur kepada Allah. Kita terlalu sombong sering membuang-buang makanan, padahal sebutir nasi pun sangat berharga bagi mereka.
Hal tersebut yang membuat ntan selalu berusaha untuk lebih menghargai makanan dan slalu bersyukur atas apapun yang sudah Allah SWT berikan. karena sesungguhnya karena bersyukur kita akan selalu merasa cukup dan bahagia, bukan dengan kita merasa bahagia baru kita bersyukur.
sebisa mungkin sedikit apapun kita usahakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di sekeliling kita. sekecil apapun bantuan kita, itu akan sangat berharga bagi mereka :')
maka nikmat TuhanMu yang manakah yang akan kau dustakan??
